Apakah bintang Sirius itu? Bintang yang memiliki banyak nama diberbagai daerah, dan Quran sendiri menyebutnya Bintang Syi'ra. Jika kita melihat ke langit malam, dialah Sirius, bintang yang paling terang dikegelapan malam, bintang yang terletak di rasi Canis Major dan merupakan sistem bintang ganda.
Berbagai legenda menceritakan tentang kehidupan seorang Dewa langit, salah satunya Mesir Kuno memiliki mitologi Dewi Isis yang menjadi sebutan bintang Sirius. Apa sebenarnya misteri yang melekat di bintang Sirius ini?
Bintang Sirius Dan Mitologi Mesir Kuno
Bintang Sirius merupakan hal terpenting dalam keyakinan orang Mesir Kuno, dimana kalender mereka berdasarkan terbitnya bintang Sirius, dan juga digunakan untuk menyebut Dewi Isis. Dalam legenda Mesir Kuno, pendamping Dewi Isis adalah Dewa Osiris dimana bintang Sirius masuk kedalam jajaran konstelasi Orion, pendamping konstelasi Anjing Besar yang sebenarnya juga dikenal sebagai Sirius B.
Mata merupakan aspek mendasar dari Dewa Osiris hingga dikenal sebagai bintang mata. Hieroglif Mesir menyatakan nama Isis dan Osiris digunakan sejak awal dinasti Mesir sekitar 3200SM. Bintang Anjing merupakan sebutan umum untuk bintang Sirius, ini bisa terlihat dari Dewa Anubis yang berbentuk tubuh manusia berkepala Anjing.
Plutarch mengatakan bahwa Anubis adalah putra Nephthys yang juga saudara Dewi Isis. Lingkaran horizontal, yang membagi bagian yang tak terlihat... yang mereka sebut Nephthys, dari yang terlihat mereka beri nama Isis, dan karena lingkaran ini sama-sama menyentuh pada batas-batas baik terang maupun gelap, mungkin dipandang umum untuk mereka berdua.
Orbit bitang Sirius B disekitar Sirius A membutuhkan waktu 50 tahun (49,9 tahun). Sirius digunakan diberbagai keyakinan, tak hanya Mesir Kuno tetapi juga bisa ditemukan dalam kebudayaan Sumeria Kuno. Bangsa Sumeria mengenal Dewa Anu yang digambarkan sebagai srigala, budaya Sumeria dan Mesir berasal dari sumber yang sama.
Penyembahan Anubis merupakan misteri rahasia dalam budaya kuno, dimana sampai saat ini masih banyak yang tidak tahu isinya. Terjemahan deskripsi Plutarch tentang Anubis mengatakan bahwa hubungan antara Isis dan Nephthys, dimana keduanya memiliki nuansa saling membantu orbit bintang.
Dalam ilmu astronomi modern, Sirius dikenal sebagai bintang ganda yang disebut bintang Sirius A dan Sirius B. Yang berukuran lebih besar dan bersinar terang dapat terlihat mata disebut Sirius A, dan yang tak terlihat (harus menggunakan teropong) disebut Sirius B. Baintang ganda ini beredar dengan lintasan berbentuk bulat telur yang mengelilingi satu sama lain. Pada kondisi tertentu bintang Sirius bisa terihat siang hari dengan mata telanjang ketika matahari berada diatas kepala, dengan ketentuan cuaca bersih dan berada ditempat yang tinggi.
Quran Menegaskan Fakta Bintang Sirius, Syi'ra
Maka kita kembali membuka lembaran Quran yang menceritakan tentang misteri alam semesta, dimana suratAn-Najm menceritakan tentang bintang yang terang di malam hari, bintang yang menjadi legenda orang-orang Mesir Kuno.
Demi bintang ketika terbenam. dan bahwasanya Dialah yang Tuhan (yang memiliki) bintang syi'ra(An-Najm, 53:1,49)
Tak lain Islam menyebutnya sebagai bintang Syi'ra, dimana Allah menegaskan dan mengungkapkan kebenaran yang bertolak belakang dengan mitologi kuno. Demi bintang ketika terbenam, sebuah kalimat untuk menyebutkan bintang Sirius. Dimana selama era Kerajaan Mesir Tengah mendasarkan kalender pada terbitnya Sirius yang terlihat sebelum matahari terbit, ketika matahari terbit maka saat itulah Sirius terbenam.
Ketika Quran menegaskan tidak adanya para Dewa berjenis kelamin, karena semua itu semata-mata hanyalah rekayasa manusia yang hidup di zaman kuno. Tetapi sayangnya mitos itu terus melekat hingga kini masih banyak yang mengagungkan Dewi Isis.
Sesungguhnya orang-orang yang tiada beriman kepada kehidupan akhirat, mereka benar-benarmenamakan malaikat itu dengan nama perempuan. Dan mereka tidak mempunyai sesuatu pengetahuanpun tentang itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan sedang sesungguhnya persangkaan itu tiada berfaedah sedikitpun terhadap kebenaran.(An-Najm, 53:27-28)
Lalu, misteri apa yang tersimpan dibalik Bintang Sirius? Bintang Syi'ra hingga kini tetap dijaga malaikat, dimana fakta yang terlihat saat ini diputar balik dengan menganggapnya dihuni oleh Dewi Isis. Siapa yang menjaga bintang Syi'ra (Sirius), Allah telah menyebutkan dalam surat An Najm:
yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli, sedangdia berada di ufuk yang tinggi (An-Najm, 53:6-7)
Orang-orang Mesir kuno beranggapan bahwa Surga berada berada di rasi bintang ini, tetapi dugaan yang mereka sangkakan tidak benar adanya. Ketika rasul Isra' Mi'raj ke Sidratul Muntaha, dia melewati bintang Sirius.
(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar. Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap al Lata dan al Uzza, dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)? (An-Najm, 53:16-20)
Dan apa yang dilihat rasul adalah wajah Jibril yang memenuhi alam semesta. Jadi Sidratul Mutaha bukan berada dibalik bintang Syi'ra karena maksud kata '...yang meliputinya' untuk mengutarakan bentuk Jibril. Maka, tidaklah pantas mitologi yang menyebut para Dewa dan Dewi langit digambarkan dengan sosok tubuh seorang wanita berada di bintang Sirius atau seperti Dewa-dewa sebelumnya (Al Lata, Al Uzza, dan Manah).
Referensi:
- Star Names, Their Lore and Meaning, karya RH Allen
- Image San Artist's Impression of Sirius A and Sirius B via Wikipedia
sumbe:ilmullah
0 komentar: